REAL MADRID
Awal mula (1902—1945)
Foto
bersejarah Real Madrid pada musim 1905—1906.
Awal
mula Real Madrid dimulai saat sepak bola diperkenalkan ke Madrid oleh para
akademisi dan mahasiswa dari Institución libre de enseñanza yang di
dalamnya termasuk beberapa lulusan dari Universitas Oxford dan Universitas Cambridge. Mereka mendirikan Football
Club Sky pada 1897 yang kemudian kerap bermain sepak bola secara rutin pada
hari Minggu pagi di Moncloa. Klub ini kemudian terpecah menjadi dua pada tahun
1900, yaitu: New Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid.Klub
terakhir terpecah lagi pada tahun 1902 yang kemudian menghasilkan pembentukan Madrid
Football Club pada tanggal 6 Maret 1902.Tiga tahun setelah berdirinya, pada
tahun 1905, Madrid FC merebut gelar pertama setelah mengalahkan Athletic Bilbao pada final Copa del Rey. Klub ini menjadi salah satu anggota pendiri
dari Federasi
Sepak Bola Kerajaan Spanyol pada 4 Januari 1909 ketika presiden klub Adolfo Meléndez menandatangani perjanjian dasar pendirian
Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol. Dengan beberapa alasan, klub ini kemudian
pindah ke Campo de O'Donnell pada tahun 1912.Pada tahun 1920, nama klub
diubah menjadi Real Madrid setelah Alfonso XIII
dari Spanyol
memperbolehkan klub menggunakan kata Real—yang berarti kerajaan—kepada
klub ini.
Pada
tahun 1929, Liga Spanyol didirikan. Real Madrid
memimpin musim pertama liga sampai pertandingan terakhir, namun saat itu secara
mengejutkan mereka kalah oleh Athletic Bilbao yang menyebabkan gelar yang sudah hampir
pasti diraih, direbut oleh Barcelona. Real Madrid akhirnya
berhasil memenangkan gelar La Liga pertama mereka pada musim 1931—32. Real
kemudian berhasil mempertahankan gelarnya pada tahun selanjutnya dan sukses menjadi
klub Spanyol pertama yang menjuarai La Liga dua kali berturut-turut.
Era Santiago Bernabeu dan kesuksesan di Eropa
(1945—1978)
Santiago Bernabéu Yeste, presiden tersukses dalam
sejarah Real Madrid.
Santiago Bernabéu Yeste terpilih menjadi presiden
Real Madrid tahun 1943.Di bawah kepemimpinannya, Real Madrid kemudian berhasil
membangun Stadion Santiago
Bernabéu
dan tempat berlatih klub di Ciudad Deportiva yang sebelumnya sempat
rusak akibat Perang Saudara Spanyol. Pada 1953, Bernabeu
kemudian mulai membangun tim dengan cara mendatangkan pemain-pemain asing,
salah satunya adalah Alfredo Di Stéfano.
Pada
tahun 1955, berdasar dari ide yang diusulkan oleh jurnalis olahraga Perancis
dan editor dari L'Equipe, Gabriel Hanot, Bernabéu, Bedrignan, dan Gusztáv Sebes menciptakan sebuah turnamen sepak bola percobaan
dengan mengundang klub-klub terbaik dari seluruh daratan Eropa. Turnamen ini
kemudian menjadi dasar dari Liga Champions UEFA yang berlangsung saat ini.Di
bawah bimbingan Bernabéu, Real Madrid memantapkan dirinya sebagai kekuatan
utama dalam sepak bola, baik di Spanyol maupun di Eropa. Real Madrid
memenangkan Piala Eropa lima kali berturut-turut antara tahun 1956 dan 1960, di
antaranya kemenangan 7–3 atas klub Jerman, Eintracht Frankfurt pada tahun 1960.Setelah
kelima berturut-turut sukses, Real secara permanen diberikan piala asli
turnamen dan mendapatkan hak untuk memakai lencana kehormatan UEFA. Real Madrid
kemudian memenangkan Piala Eropa untuk keenam kalinya pada tahun 1966 setelah
mengalahkan FK Partizan 2–1 pada pertandingan
final dengan komposisi tim yang seluruhnya terdiri dari pemain berkebangsaan
Spanyol, sekaligus menjadi pertama kalinya dalam sejarah pertandingan Eropa.Tim
ini kemudian dikenal lewat julukan "Ye-ye". Nama "Ye-ye"
berasal dari "Yeah, yeah, yeah" chorus dalam lagu The Beatles berjudul "She
Loves You" setelah empat anggota tim
berpose untuk harian Diario Marca mengenakan wig khas The
Beatles. Generasi "Ye-ye" juga berhasil menjadi juara kedua Piala Champions pada tahun 1962 dan 1964.
Pada
1970-an, Real Madrid memenangi kejuaraan liga
sebanyak 5 kali disertai 3 kali juara Piala Spanyol. Madrid kemudian bermain
pada final Piala Winners UEFA pertamanya pada tahun 1971 dan kalah dengan skor 1–2 dari klub Inggris, Chelsea. Pada tanggal 2 Juli 1978, presiden klub
Santiago Bernabéu meninggal ketika Piala Dunia FIFA sedang berlangsung di Argentina. FIFA kemudian menetapkan tiga
hari berkabung untuk menghormati dirinya selama turnamen berlangsung. Tahun
berikutnya, klub mengadakan Kejuaraan Trofi Santiago Bernabéu sebagai bentuk
penghormatan pada mantan presidennya tersebut.
Naik turun, generasi Quinta del Buitre,
dan Piala Eropa ketujuh (1980—2000)
Pada
awal 1980-an, Real Madrid seperti kehilangan cengkeramannya
di La Liga dan mereka membutuhkan waktu beberapa tahun untuk bisa kembali lagi
menuju ke atas melalui bantuan beberapa bintang baru. Keberhasilan para bintang
baru tersebut kemudian disebut oleh jurnalis olahraga Spanyol sebagai era
generasi La Quinta del Buitre ("Lima Burung
Nazar"), yang berasal dari nama el buitre ("burung
nazar"),
julukan yang diberikan kepada salah satu pemain Madrid saat itu, Emilio Butragueño. Anggota lainnya adalah Manuel Sanchís, Rafael Martín Vázquez, Miguel Pardeza, dan Míchel. Dengan La Quinta del Buitre (kemudian berkurang
menjadi empat anggota ketika Miguel Pardeza meninggalkan klub dan pindah ke Real Zaragoza pada 1986) dan pemain terkenal seperti penjaga gawang Francisco Buyo, bek
kanan Miguel
Porlán Chendo,
dan penyerang Meksiko Hugo Sanchez, Real Madrid berhasil bangkit dan memiliki
kekuatan terbaik di daratan Spanyol dan Eropa pada paruh kedua tahun 1980-an.
Hasilnya juga cukup signifikan: mereka berhasil memenangkan dua Piala UEFA, lima gelar Liga Spanyol berturut-turut, satu Piala Spanyol, dan tiga Piala Super Spanyol. Pada awal 1990-an, La
Quinta del Buitre resmi berpisah setelah Rafael Martín Vázquez, Emilio
Butragueno, dan Míchel meninggalkan klub.
Pada
tahun 1996, Presiden Lorenzo Sanz menunjuk Fabio Capello sebagai pelatih. Meskipun masa jabatannya
hanya berlangsung satu musim, Real Madrid berhasil menjadi juara La Liga lewat
kontribusi Roberto Carlos, Predrag Mijatović, Davor Šuker, dan Clarence Seedorf yang membantu para pemain lokal seperti Raul Gonzalez, Fernando Hierro, Iván Zamorano, dan Fernando Redondo. Real Madrid kemudian menambah amunisi
dengan kedatangan Fernando Morientes pada tahun 1997. Penantian
mereka selama 32 tahun untuk bisa berjaya lagi di Eropa akhirnya berakhir pada
tahun 1998 di bawah manajer Jupp Heynckes saat berhasil lolos ke Final
Liga Champions UEFA
dan mengalahkan Juventus dengan skor 1–0 berkat gol
dari Predrag Mijatović.
Era saat ini (2000—sekarang)
Para
pemain Real Madrid di tahun 2007.
Beberapa
bulan usai meraih gelar Eropa kedelapannya, Real Madrid memilih presiden yang
baru pada Juli 2000 dan yang terpilih adalah pengusaha Spanyol, Florentino Pérez. Dalam kampanyenya ia
berjanji untuk menghapus utang klub dan memodernisasi fasilitas klub. Namun
janji utamanya yang mendorong Pérez kepada kemenangan saat pemilihan adalah
pembelian Luís Figo dari seteru abadi Madrid,
yaitu Barcelona. Tahun berikutnya, klub membangun kamp pelatihan yang baru dan
menggunakan uang yang mereka dapat dari tahun sebelumnya untuk memulai
perekrutan pemain bintang—yang oleh jurnalis Spanyol disebut sebagai "Los
Galácticos"—dengan mengontrak pemain-pemain seperti Zinédine Zidane, Ronaldo, Luís Figo, Roberto Carlos, Raúl González, dan David Beckham. Sempat menjadi perdebatan ketika
pemain-pemain yang dibeli oleh Perez gagal menunjang prestasi klub, namun
berhasil tertutupi oleh gelar Liga Champions kesembilan Madrid pada tahun 2002
yang disusul gelar Piala Interkontinental pada tahun yang sama dan
diakhiri gelar La Liga pada tahun 2003. Namun
sejak 2003 sampai 2006, sekalipun diisi barisan pemain bintang, klub gagal
meraih satupun piala.
Ramón Calderón kemudian terpilih sebagai
presiden klub pada 2 Juli 2006 dan kemudian ia mengangkat Fabio Capello sebagai pelatih baru dan Predrag Mijatović sebagai direktur sepak
bola yang baru. Real Madrid memenangkan gelar La Liga pada tahun 2007 untuk
pertama kalinya dalam empat tahun. Tetapi hanya beberapa saat usai memenangi
gelar tersebut, Capello langsung dipecat. Pada musim 2007—2008, Real Madrid
memenangkan liga domestik ke-31 kalinya di bawah asuhan pelatih Jerman, Bernd Schuster. Pada tanggal 1 Juni 2009, Florentino Pérez kembali menjadi presiden
Real Madrid dan bertahan sampai saat ini. Pérez melanjutkan tradisinya
mengontrak pemain bintang dengan membeli Kaká dari AC Milandan kemudian membeli Cristiano Ronaldo dari Manchester United yang memecahkan rekor
transfer dengan harga 80 juta pound sterling.
Serba-serbi
Lambang dan kostum
Lambang
Real Madrid dari masa ke masa.
Lambang
klub pertama Real Madrid adalah desain sederhana dengan sebuah jalinan
dekoratif dan tiga huruf kapital yang dituliskan sebagai "MCF" yang
merupakan singkatan dari Madrid Club de Futbol yang dibalut warna biru gelap
dalam kostum warna putih. Perubahan pertama lambang klub terjadi pada tahun
1908, ketika mereka mengadopsi bentuk yang lebih ramping dan penempatan huruf
inisial klub di dalam lingkaran. Perubahan berikutnya dari logo kemudian tidak
terjadi sampai Pedro Parages menjadi presiden klub pada
tahun 1920. Pada saat itu, Raja Alfonso
XIII
memberikan nama tambahan bagi Madrid, yaitu "Real" yang diterjemahkan
secara bebas sebagai "Kerajaan" yang kemudian membuat klub dikenal
dengan nama "Real Madrid". Sebagai perubahannya, mahkota simbol
kerajaan dari Alfonso ditambahkan ke bagian atas logo dan kemudian menjadi gaya
tersendiri dari klub Real Madrid Club de Futbol.Seiring pembubaran monarki pada
tahun 1931, semua simbol-simbol kerajaan (mahkota di bagian atas logo dan
kata-kata Real) dihilangkan. Mahkota kemudian digantikan oleh strip murbei gelap
yang mencirikan Region Castile. Pada tahun 1941—dua tahun setelah berakhirnya Perang Saudara Spanyol—simbol dan tulisan
"Corona Real" atau "Royal Crown" yang sempat dihilangkan,
dipulihkan dan dipadukan dengan garis murbei Castile. Selain itu di bagian atas
logo juga dibuat penuh warna, dengan warna emas yang paling signifikan, dan
klub ini kembali disebut Real Madrid Club de Futbol. Modifikasi terbaru di bagian
atas logo terjadi pada tahun 2001 ketika klub ingin lebih menonjolan citra
untuk abad ke-21 dengan menstandarkan
bagian atas logonya. Salah satu modifikasi yang dilakukan adalah mengubah garis
murbei biru tua dengan warna biru yang agak cerah.
Warna
tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan kandang adalah putih,
meskipun awalnya mengadopsi garis miring biru di kaus mereka (desain itu
disimpan di logo klub), tetapi sekarang ini desain tersebut tidak dipakai lagi.
Kaus kaki pertama yang dipakai berwarna biru gelap. Kaus bergaris biru kemudian
digantikan oleh kaus polos berwarna putih yang mengadopsi model dari klub Corinthian F.C. pada tahun 1902. Pada tahun yang sama, kaus
kaki biru diganti dengan warna hitam. Pada awal 1940-an, manajemen tim mengganti model kostum mereka
dengan menambahkan kancing pada kaus mereka dan penempatan logo klub di sebelah
kiri yang bertahan sampai saat ini. Pada 23 November 1947, dalam pertandingan
melawan Atletico Madrid di Stadion
Metropolitan,
Real Madrid menjadi tim Spanyol pertama yang mengenakan kaus bernomor.
Sementara, warna tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan tandang
adalah hitam atau terkadang ungu.
Perlengkapan
klub saat ini diproduksi oleh Adidas yang kontraknya dimulai
sejak tahun 1998. Kaus pertama Real Madrid disponsori oleh Zanussi, yang disepakati untuk musim 1982—1983,
1983—1984, dan 1984—1985. Setelah itu, Real Madrid disponsori oleh Parmalat dan Otaysa, sebelum kontrak jangka panjang
dijalin bersama Teka pada tahun 1992. Pada tahun 2001, Real Madrid mengakhiri
kontrak mereka dengan Teka dan untuk satu musim digunakan logo Realmadrid.com
untuk mempromosikan situs web resmi klub. Kemudian, pada tahun 2002, mereka
megadakan kesepakatan yang ditandatangani dengan Siemens Mobile dan pada tahun 2006, logo BenQ Siemens muncul di kaus klub. Sponsor di kaus klub
Real Madrid saat ini adalah bwin.com menyusul masalah keuangan
yang dialami BenQ Siemens.
Periode
|
Pemasok kostum
|
Sponsor di kaus
|
1980—1982
|
Tidak ada
|
|
1982—1985
|
||
1985—1989
|
||
1989—1991
|
Reny Picot
|
|
1991—1992
|
Otaysa
|
|
1992—1994
|
Teka
|
|
1994—1998
|
||
1998—2001
|
||
2001—2002
|
Tidak ada
|
|
2002—2005
|
||
2005—2006
|
||
2006—2007
|
||
2007—kini
|
Stadion
Nama
lama
|
Stadion Chamartín (1947—1955)
|
Lokasi
|
|
Mulai
pembangunan
|
|
Dibuka
|
|
Direnovasi
|
1982,
2001
|
Diperbesar
|
1953,
1992, 1994, 2011
|
Pemilik
|
Real
Madrid
|
Permukaan
|
Desso
GrassMaster
|
Biaya
pembuatan
|
|
Arsitek
|
Manuel
Muñoz Monasterio, Luis Alemany Soler; Antonio Lamela (perluasan)
|
Kapasitas
|
81.254
(stadion), 4.200 (suite)
|
Rekor
kehadiran
|
|
Ukuran
lapangan
|
|
Pemakai
|
|
Setelah
pindah kandang ke Campo de O'Donnell pada tahun 1912—yang kemudian bertahan
untuk sebelas tahun—klub kemudian pindah kandang ke Campo de Ciudad Lineal selama setahun. Campo de
Ciudad Lineal merupakan sebuah tanah kecil dengan kapasitas 8.000 penonton.
Setelah itu, Real Madrid pindah kandang ke Stadion Chamartín yang diresmikan pada
tanggal 17 Mei 1923 dengan pertandingan melawan Newcastle United. Pada stadion yang memiliki kapasitas 22.500
penonton ini, Real Madrid merayakan gelar Liga Spanyol-nya yang pertama. Setelah beberapa
keberhasilan dan seiring terpilihnya Santiago Bernabéu Yeste sebagai presiden klub, ia
kemudian memutuskan bahwa Stadion Chamartín tidak cukup besar untuk ambisi klub
sebesar Madrid. Ia kemudian membangun sebuah stadion baru yang kemudian
diresmikan pada tanggal 14 Desember 1947. Stadion tersebut adalah Stadion Santiago
Bernabéu
yang dipakai sampai saat ini, meskipun stadion ini tidak memakai nama tersebut
sampai tahun 1955. Pertandingan pertama yang diadakan di Bernabéu dimainkan
antara Real Madrid dan klub Portugal C.F. Os Belenenses, dan dimenangkan oleh Real
Madrid dengan skor akhir 3–1, dan gol pertama dicetak oleh Sabino Barinaga Alberdi.
Kapasitas
stadion kemudian berubah pada 1953, seiring renovasi yang dilakukan, sehingga
membuat kapasitas penonton memuncak menjadi 120.000 penonton. Sejak itu
beberapa modernisasi dilakukan pada stadion, salah satunya meniadakan tempat
menonton berdiri pada 1998–1999 seiring peraturan UEFA. Perubahan terakhir
dilakukan pada tahun 2003, yaitu peningkatan sekitar lima ribu kursi sehingga
kapasitas stadion menjadi 81.254. Sebuah rencana untuk menambahkan atap yang
dapat dibuka juga telah diumumkan kepada publik.
Stadion
Bernabéu telah menyelenggarakan beberapa pertandingan kelas dunia, di antaranya
Final Piala
Negara Eropa 1964, Final Piala
Dunia FIFA 1982,
serta Final Piala Eropa/Liga Champions UEFA tahun 1957, 1969, 1980, dan 2010. Stadion ini juga memiliki
jaringan transportasi sendiri, yaitu sebuah stasiun metro yang juga dinamai Santiago
Bernabéu. Pada
tanggal 14 November 2007, Stadion Bernabéu mendapatkan status sebagai Stadion
Elite UEFA. Pada
tanggal 9 Mei 2006, Stadion Alfredo
Di Stéfano
diresmikan di Madrid di mana Real Madrid kini
biasa berlatih. Pertandingan perdana yang dimainkan di sana adalah antara Real
Madrid dan Stade de Reims, sebuah pertandingan
ulangan dari Final Piala Eropa 1956. Real Madrid memenangkan
pertandingan dengan skor 6–1 dengan gol dari Sergio Ramos, Antonio Cassano (2), Roberto Soldado (2), dan José Manuel Jurado. Tempat ini sekarang
merupakan bagian dari Ciudad Real Madrid, fasilitas pelatihan baru klub yang
berlokasi di luar Madrid, tepatnya di Valdebebas. Stadion ini menampung 5.000
orang, dan menjadi kandang dari klub Real Madrid Castilla. Nama stadion ini diambil
dari mantan bintang Real Madrid, Alfredo Di Stéfano.
Pendukung
Hampir
pada setiap musimnya, penonton yang datang memenuhi Stadion Santiago Bernabéu
mayoritas diisi oleh para pemegang tiket langganan yang jumlah totalnya sekitar
68.670 orang. Untuk menjadi pemegang tiket langganan per musim ini, para calon
harus bergabung ke pendukung klub resmi atau biasa disebut socio. Saat
ini sekurang-kurangnya ada 1.800 kelompok pendukung resmi klub yang tersebar,
baik di Spanyol atau di Dunia. Jumlah rata-rata penonton di stadion setiap kali
Real Madrid bertanding kandang sekitar 65.000 orang. Pencapaian terbaik diraih
pada musim 2004—05, saat jumlah rata-rata penonton yang hadir mencapai 71.900
orang. Namun, rekor ini kalah dari Barcelona yang memiliki rata-rata mencapai
76.000 orang.
Pendukung
garis keras Real Madrid disebut Ultras Sur yang termasuk penggemar sayap kanan. Kelompok penggemar ini memiliki aliansi
kemitraan yang dekat dengan kelompok pendukung S.S. Lazio yang disebut Irriducibili. Dalam
beberapa kesempatan, sering kali terdapat sejumlah ucapan rasis dari kelompok
pendukung ini kepada pihak pemain dari tim lawan yang kemudian membuat UEFA
sempat melakukan investigasi untuk menyelidiki kasus ini.
Rivalitas
El Clásico
El
Clásico
yang terjadi pada musim 2008—2009.
Dalam
sebuah liga nasional di suatu negara, sering terdapat persaingan sengit antara
dua tim terkuat, dan ini terutama terjadi di La Liga, di mana pertandingan antara Real Madrid dan
Barcelona dikenal sebagai "Pertemuan Klasik"
(El Clásico). Sejak awal kompetisi nasional dimulai, kedua klub sering
dipandang sebagai pencerminan/wakil dari dua daerah berbeda di Spanyol: Catalunya dan Castilla, serta dari dua kota. Persaingan ini
mencerminkan berbagai hal, termasuk ketegangan politik dan budaya antara
Catalunya dan Castilla yang merupakan gambaran umum dari Perang Saudara Spanyol.
Selama
era kediktatoran Miguel Primo de Rivera dan terutama Francisco Franco (1939—1975), semua budaya regional ditekan.
Semua bahasa daerah yang dipakai di wilayah Spanyol, kecuali bahasa Spanyol
(Castilla), secara resmi dilarang. Simbolisasi keinginan rakyat untuk kebebasan
Catalunya membuat Barcelona menjadi "lebih dari sekadar klub sepak
bola" (més que un club) untuk masyarakat Catalan. Menurut Manuel Vázquez
Montalbán,
cara terbaik untuk orang Catalan untuk menunjukkan identitas mereka adalah
dengan bergabung dengan Barcelona. Hal ini lebih kecil risikonya daripada
bergabung dengan gerakan anti-Franco, dan memungkinkan mereka untuk
mengekspresikan ketidakpuasan mereka.
Di
sisi lain, Real Madrid secara luas dilihat sebagai perwujudan dari sentralisme berdaulat
dan rezim fasis di tingkat manajemen dan di bawahnya. Santiago Bernabeu yang
menjadi presiden klub merupakan seorang pejuang untuk los nacionales. Namun,
selama Perang Saudara Spanyol, anggota kedua klub seperti Josep Sunyol (Barcelona) dan Rafael Sánchez Guerra (Real Madrid) menyerah di
tangan para pendukung Franco.
Selama
tahun 1950, persaingan tersebut memburuk saat ada kontroversi seputar transfer Alfredo Di Stéfano, yang akhirnya bermain
untuk Real Madrid dan merupakan kunci kesuksesan mereka berikutnya. Pada era
1960-an, kedua klub kemudian bertemu pada Piala Champions lebih dari dua
kalidan pada tahun 2002, pertemuan antara klub Eropa dijuluki sebagai
"Pertandingan Abad Ini" oleh media Spanyol, dan disaksikan oleh lebih
dari 500 juta orang di seluruh dunia.
El Derbi madrileño
Klub
tetangga terdekat dari Real Madrid adalah Atletico Madrid yang juga membuat
persaingan ketat antara penggemar kedua tim sepak bola dari ibu kota Madrid
tersebut. Meskipun Atlético awalnya didirikan oleh tiga mahasiswa Basque pada tahun 1903, mereka
kemudian berhasil mendapatkan kekuatan baru pada 1904, seiring bergabungnya
para mantan pemain Real Madrid. Ketegangan lebih lanjut datang karena pendukung
Real Madrid lebih banyak dari kelas menengah, sementara pendukung Atletico
lebih banyak dari kelas buruh dan pekerja. Kedua klub ini kemudian bertemu
untuk pertama kalinya pada 21 Februari 1929 dalam pertandingan ketiga La Liga
dalam musim tersebut. Pertandingan ini sekaligus juga menandai pertandingan
derbi pertama antara dua tim ini. Pada pertandingan tersebut Real Madrid
berhasil menang dengan skor 2–1. Dalam beberapa kesempatan selanjutnya, mereka
kembali bertemu dalam ajang lain, salah satunya dalam semifinal Piala Champions tahun 1959, di mana Real
yang memenangkan pertandingan pertama dengan skor 2–1 di Santiago Bernabéu dan
dibalas kemenangan 1–0 Atletico di Metropolitano yang membuat pertandingan
harus diulang. Dalam pertandingan ulangan itulah, Real Madrid berhasil menang
dengan skor 2–1. Atletico kemudian berhasil melakukan balas dendam dengan dua
kali mengalahkan Real Madrid dalam Copa del Generalísimo tahun 1960 dan 1961 saat dilatih
oleh mantan pelatih Real Madrid, José Villalonga
Llorente.
Real Madrid telah memenangkan El Derbi madrileño sebanyak 75 kali.
Antara
1961 dan 1989, ketika Real Madrid mendominasi La Liga, hanya Atletico yang mampu mencuri
kesempatan juara pada saat Real lengah. Mereka berhasil memenangkan gelar La
Liga pada tahun 1966, 1970, 1973, dan 1977. Pada tahun 1965, Atletico menjadi
tim pertama yang mengalahkan Real di Bernabéu dalam kurun waktu delapan tahun.
Catatan Real Madrid melawan Atletico pada masa sekarang sangat menguntungkan
bagi kubu Real Madrid. Kemenangan mengesankan dalam derbi ini terjadi pada
musim 2002—03, ketika Real Madrid merebut gelar La Liga setelah menang dengan
skor 0–4 atas Atletico di Stadion Vicente
Calderón.
Pemain
Untuk
daftar seluruh mantan pemain dan pemain saat ini dengan sebuah artikel
Wikipedia, lihat Kategori:Pemain
Real Madrid.
Tim-tim
Spanyol dibatasi untuk memiliki tiga pemain tanpa kewarganegaraan Uni Eropa. Skuat berikut hanya memasukkan
kewarganegaraan utama dari setiap pemain; beberapa pemain non-Eropa dalam skuat
memiliki kewarganegaraan ganda dengan sebuah negara anggota Uni Eropa. Juga,
para pemain dari negara-negara anggota ACP—negara-negara di Afrika, Karibia, dan Pasifik yang menandatangani Persetujuan Cotonou—tidak dihitung untuk kuota
non-Uni Eropa berdasarkan
Hukum
Kolplak.
Skuat utama
Per 4 Agustus 2011.
Catatan:
Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja
mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
|
|
Pemain tambahan
Per
2 September 2011. Catatan:
Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja
mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
|
|
Dipinjamkan
Catatan:
Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja
mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
|
|
Manajemen tim
Staf kepelatihan dan teknis
José Mourinho, pelatih klub saat ini.
Per 4 Agustus 2011.
Posisi
|
Nama
|
Asisten
pelatih
|
|
Pelatih
kebugaran
|
|
Pelatih
kiper
|
|
Asisten
teknis
|
|
Delegasi
pertandingan
|
Staf manajerial
Florentino Pérez, presiden klub saat ini.
Posisi
|
Nama
|
Presiden
kehormatan
|
|
Wakil
presiden 1
|
Fernando
Fernández Tapias
|
Wakil
presiden 2
|
Eduardo
Fernández de Blas
|
Sekretaris
umum
|
Enrique
Sánchez González
|
Direktur
umum
|
José
Ángel Sánchez
|
Direktur
kepresidenan
|
Manuel
Redondo
|
Direktur
sosial
|
José
Luis Sánchez
|
Prestasi
Real
Madrid merupakan klub tersukses dalam sejarah sepak bola Spanyol menurut jumlah
gelar juara yang telah mereka dapatkan, dengan memenangi 31 kali gelar juara La Liga dan 9 kali juara Piala Champions/Liga Champions UEFA. Klub ini juga menerima
penghargaan Klub
Terbaik Abad ke-20 menurut FIFA pada 23 Desember 2000. Selain itu, Madrid
juga berhasil menerima FIFA Order of Merit pada tahun 2004. Sebagai
juara 9 kali Liga Champions, Real Madrid diperkenankan untuk mengenakan lencana
kehormatan (badge of honours) pada kaus mereka ketika mereka bertanding
pada pertandingan Liga Champions.
Gelar domestik
Juara (31): 1931–32, 1932–33, 1953–54,
1954–55, 1956–57, 1957–58, 1960–61, 1961–62, 1962–63, 1963–64, 1964–65,
1966–67, 1967–68, 1968–69, 1971–72, 1974–75, 1975–76, 1977–78, 1978–79,
1979–80, 1985–86, 1986–87, 1987–88, 1988–89, 1989–90, 1994–95, 1996–97,
2000–01, 2002–03, 2006–07, 2007–08
Peringkat kedua (20): 1929, 1933–34, 1934–35,
1935–36, 1941–42, 1944–45, 1958–59, 1959–60, 1965–66, 1980–81, 1982–83,
1983–84, 1991–92, 1992–93, 1998–99, 2004–05, 2005–06, 2008–09, 2009–10, 2010–11
Juara (18): 1905, 1906, 1907, 1908, 1917,
1934, 1936, 1946, 1947, 1962, 1970, 1973–74, 1974–75, 1980, 1981–82, 1988–89,
1992–93, 2010–11
Juara kedua (19): 1903, 1916, 1918, 1924,
1929, 1930, 1933, 1940, 1943, 1958, 1960, 1961, 1968, 1978–79, 1982–83,
1989–90, 1991–92, 2001–02, 2003–04
Juara (8): 1988, 1989*, 1990, 1993,
1997, 2001, 2003, 2008
Juara kedua (4): 1982, 1995, 2007, 2011
(* Memenangi Copa del
Rey dan La Liga)
- Copa Eva Duarte (pendahulu Piala Super Spanyol)[69]
Juara (1): 1947
Juara (1): 1985
Juara kedua (1): 1983
Gelar Eropa
Juara (9): 1955–56*, 1956–57,
1957–58, 1958–59, 1959–60, 1965–66, 1997–98, 1999–2000, 2001–02
Juara kedua (3): 1961–62, 1963–64, 1980–81
(* Juara untuk kali
pertama dalam sejarah)
Juara (2): 1984–85, 1985–86
Juara kedua (2): 1970–71, 1982–83
Juara (1): 2002
Juara kedua (2): 1998, 2000
Gelar dunia
- Piala Interkontinental (pendahulu Piala Dunia Antarklub FIFA)[75]
Juara kedua (2): 1966, 2000
Real Madrid dalam bisnis
Cristiano Ronaldo, salah satu aset termahal
yang dimiliki Real Madrid.
Di
bawah kepemimpinan pertama presiden Florentino Pérez (2000—2006), Real Madrid
berkembang dan memulai ambisi untuk menjadi sebuah klub sepak bola terkaya di
dunia sepak bola profesional. Klub kemudian menjual tempat pelatihan mereka di
kota Madrid pada tahun 2001 kepada empat perusahaan, yaitu: Repsol YPF, Mutua Automovilística de Madrid, Sacyr
Vallehermoso dan OHL. Penjualan tersebut terbilang berhasil dan keuangan klub
menjadi sehat seiring habisnya utang yang membebani mereka selama ini dan
sekaligus pula membuka jalan untuk membeli pemain-pemain kelas dunia yang
paling mahal seperti Zinedine Zidane, Luís Figo, Ronaldo dan David Beckham. Kota Madrid sebelumnya sempat merencanakan
merelokasi tempat latihan klub yang kemudian membuat nilai jual tanah milik
klub menjadi tinggi. Komisi Uni Eropa kemudian mengadakan penyelidikan kepada
pemerintah kota Madrid terkait subsidi kepada negara yang harusnya ada dari
bisnis jual beli ini.
Penjualan
tanah bangunan kamp pelatihan untuk membersihkan utang Real Madrid sebesar 270
miliar Euro dan memungkinkan klub untuk memulai belanja pemain mahal sebelumnya
belum pernah terjadi dalam sejarah Real. Selain itu keuntungan dari penjualan
tersebut kemudian digunakan untuk membuat sebuah kamp pelatihan baru yang
letaknya ada di pinggir kota. Walaupun kebijakan Pérez yang menghasilkan kesuksesan
keuangan meningkat dari eksploitasi pemasaran klub yang tinggi di seluruh
dunia, terutama di Asia, namun ia kerap kali dikritik karena terlalu fokus pada
pemasaran tim yang akhirnya berujung pada buruknya prestasi tim.
Pada
September 2007, Real Madrid dianggap sebagai klub paling berharga dalam sepak
bola Eropa oleh BBDO. Pada tahun 2008, Real kemudian menjadi klub paling
berharga kedua di sepak bola, dengan nilai 951 juta Euro (640 juta pound
sterling / 1,2 miliar dollar), hanya kalah tipis dari Manchester United, yang bernilai 1,3 miliar
Euro (900 juta pound sterling). Pada tahun 2010, Real Madrid memiliki omset
tertinggi dalam bisnis sepak bola di seluruh dunia. Pada bulan September 2009,
manajemen Real Madrid mengumumkan rencana untuk membuka taman publik yang akan
diluncurkan di 2013.
Sebuah
studi di Universitas Harvard menyimpulkan bahwa Real
Madrid "adalah salah satu dari 20 merek yang paling penting dan
satu-satunya di mana eksekutif perusahaan bersama para pemain terkenal. Kami
memiliki beberapa tokoh yang spektakuler dalam hal untuk mendukung seluruh
dunia klub. Ada adalah 287 juta orang di seluruh dunia yang diperkirakan
menjadi penggemar Real Madrid."
Pada
tahun 2010, penilaian Forbes menempatkan Real Madrid
berada di posisi kedua klub terkaya sekitar 992 juta Euro (1.323 juta dollar
AS), masih dibawah setelah Manchester United, berdasarkan angka dari musim
2008-09. Menurut Deloitte, Real Madrid memiliki pendapatan tercatat sebesar 401
juta Euro pada periode yang sama yang membuat mereka menduduki peringkat
pertama.
Bersama
dengan FC Barcelona, Athletic Bilbao, dan Osasuna, Real Madrid kini menjadi sebuah perusahaan
terdaftar. Berbeda dengan perusahaan terbatas (PT), seseorang tidak mungkin
untuk membeli saham klub tetapi hanya boleh menjadi anggota pemodal saja.
Para anggota pemodal Real Madrid, disebut socios, membentuk sebuah
jaringan delegasi yang merupakan badan tertinggi klub. Pada 2010 klub memiliki
60.000 socios. Pada akhir musim 2009-10, dewan direksi klub menyatakan
bahwa Real Madrid memiliki utang bersih sebesar 244,6 juta Euro atau sekitar
82,1 juta lebih rendah dari tahun fiskal sebelumnya.
Real Madrid dalam budaya populer
Real
Madrid adalah klub yang ditampilkan dalam edisi kedua dari Goal!, sebuah film trilogi sepak bola tepatnya
dalam film Goal!
2: Living the Dream... (2007). Film ini menceritakan mantan bintang Newcastle United Santiago Munez saat ia pertama kali dibina,
dan kemudian ditandatangani oleh Real Madrid untuk musim 2005-06. Pencipta film
ingin menekankan pada perubahan dalam kehidupan Munez setelah pindah ke Madrid.
Produksi dilakukan dengan dukungan penuh dari UEFA, yang memungkinkan kru film
menggunakan banyak pemain kehidupan nyata dalam peran cameo. Anggota skuad Real
Madrid ditampilkan dalam film termasuk Iker Casillas, Zinedine Zidane, David Beckham, Ronaldo,
Roberto Carlos, Raul, Sergio Ramos, Robinho, Thomas Gravesen, Michael Owen, Michel Salgado, Julio Baptista, Steve McManaman, Jonathan Woodgate, dan Iván Helguera. Pemain-pemain non-Real Madrid yang tampil
sebagai penampilan cameo dalam film ini diantaranya Ronaldinho, Thierry Henry, Lionel Messi, Samuel Eto'o, Andres Iniesta, Pablo Aimar, Fredrik Ljungberg, Cesc Fabregas, Santiago Canizares dan lain-lain. Dalam film
tersebut, muncul juga Florentino Pérez dan Alfredo Di Stéfano yang ditampilkan dalam
pose gembira usai penandatanganan kontrak Munez. Real, The Movie adalah sebuah film dokumenter yang
menampilkan kegembiraan fans di seluruh dunia untuk Real Madrid. Film ini
diproduksi oleh klub dan disutradarai oleh Borja Manso, dan berisi lima cerita
penggemar dari lima benua berbeda tentang kecintaan mereka kepada Real Madrid.
Dalam film ini juga juga berisi cuplikan nyata dari skuat Real saat itu, selama
pelatihan di Ciudad Real Madrid, pertandingan, dan wawancara. Walaupun film
menyebutkan semua skuat namun alur utama ceritanya lebih berfokus pada
"Galacticos" seperti David Beckham, Zinedine Zidane, Raul, Luis Figo,
Ronaldo, Iker Casillas, dan Roberto Carlos. Film ini awalnya diproduksi khusus
untuk kawasan Spanyol, tetapi kemudian dipasarkan secara global setelah melihat
antusiasme pendukung Real Madrid diseluruh dunia.Sebuah buku berjudul White
Storm: 100 years of Real Madrid ditulis oleh Phil Ball dan menjadi buku
sejarah Real Madrid yang pertama dalam bahasa Inggris. Buku ini diterbitkan
tahun 2002 dan isinya membahas tentang saat-saat paling sukses klub selama
seratus tahun pertama. Buku ini kemudian diterjemahkan kedalam berbagai bahasa
di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar